Hama menyerang kebun kecil ku

Karena urusan pekerjaan mengharuskan bolak-balik ke luar kota, beberapa minggu terakhir kebun kecil (kecil dalam arti yang sebenarnya) kurang mendapat perhatian al hasil hama pun menyerang :(

1. Tikus
polong kacang hijau yang ditunggu untuk dipanen raib... pohon kecil yang baru belajar berbuah batangnya dipatahkan. Bawang putih yang mulai bertunas pun tidak luput bahkan bunga mawar yang sedang mekar dipatahkan. Sementara belum berhasil mendapatkan buah bintaro urusan mengusir hewan pengerat ini ku serahkan to my beloved dog :)

2. Belalang
ukurannya yang kecil nyaris membuat binatang pelahap daun ini kasat mata. Mereka menyantap dengan lahap daun tanaman basil, kunyit dan jeruk purut.

3. Serangga
entah serangga apa yang jelas hewan ini senang menghinggapi tanaman basil, merusak daun dengan menggulungnya.

4. Kutu putih
sebelum dipatahkan oleh tikus tanaman kacang hijau sempat diserang kutu putih, hama ini berhasil dihalau dengan menyemprotkan ramuan air bawang putih.

  

Memanfaatkan barang bekas untuk menanam

Tidak perlu bingung bila anda tidak memiliki pot untuk menanam. Mari lihat sekeliling apakah ada botol/gelas plastik bekas minuman kemasan, karton pembungkus, koran, jerigen, panci, piring, kaleng yang sudah tidak terpakai lagi alias barang bekas????

karton bekas kue dan plastik jamur kemasan untuk menyemai
Dengan sedikit kreatifitas kita dapat memanfaatkan barang-barang rongsokan tersebut menjadi wadah untuk menyemai bibit atau sekalian untuk menanam sebagai pengganti pot. Melalui pemanfaatan barang-barang tersebut kita sudah membantu mengurangi sampah lho!!!



Menanam sayur di pekarangan dengan cara tumpang sari (double-cropping)

Rumah dengan lahan terbatas bukanlah suatu halangan untuk kita bercocok tanam. Selain dengan cara taman gantung (hanging garden) dengan memanfaatkan botol plastik bekas atau dengan menggunakan pralon. Tumpang sari adalah salah satu pilihan.

Tumpang sari merupakan cara tanam campuran antara dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam. Kita biasa menanam berbagai tanaman hias di pekarangan... nah demi meningkatkan gizi keluarga mengapa tidak kita ganti tanaman hias dengan sayur mayur atau kita tanam tanaman hias dan sayuran dengan berdampingan :)


Menanam sayur dirumah

Beberapa bulan terakhir minat untuk menanam sayur kembali tumbuh... berawal dari etalase benih di supermarket perlengkapan rumah yang cukup lengkap. Nyaris gelap mata, namun berhasil menguasai hati hingga akhirnya terpilih 3 macam benih untuk dibeli yaitu benih terong, basil dan ketumbar. Koleksi benih pun bertambah ketika mengunjungi toko tanaman untuk membeli pupuk kandang, kali ini benih tomat dan letuce. Namun lama juga mereka hanya tergeletak di dalam laci hingga akhirnya bulan lalu beberapa biji benih ditaburkan :)

Ada kepuasan tersendiri ketika melihat benih itu mengeluarkan tunas, tumbuh besar, mengeluarkan bunga dan kemudian buah yang kemudian kita makan. Tapi sedih juga ketika benih tidak tumbuh :(

Dengan menanam sayur, buah dan bumbu di pekarangan dapat membantu perekonomian keluarga lho... karena tidak pusing dengan harga yang melonjak, biasanya hal ini menjadi keluhan para ibu rumah tangga ketika berbelanja... sayur atau buah pun bebas dari bahan kimia karena kita dapat menggunakan pupuk dan pestisida organik.

Luas halaman terbatas atau tidak ada sama sekali?? Hal ini bukan pula halangan bagi kita untuk bercocok tanam... Botol plastik, karton atau kaleng bekas kemasan dapat dimanfaat kan atau bila ada perabotan dirumah yang sudah tidak terpakai manfaatkan lah itu sebagai wadah tanaman!

green onion
eggplant

letuce

chili



Sirih Merah (Piper ornatum)

Tanaman ini merupakan tanaman merambat asli Indonesia, daerah asalnya adalah Sulawesi sebab itu memiliki nama lain Celebes Pepper dan masih berkerabat dekat dengan Sirih hijau (Piper betle) serta Lada (Piper nigrum)


Sirih merah tidak memiliki bunga atau buah, cara perbanyakan adalah dengan stek. Dari pengalaman menanam sirih merah ternyata kuran gmenyukai sinar matahari langsung, warna perak pada daunnya akan memudar.

Seperti kerabatnya, tanaman ini juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan antara lain dapat mengobati diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maaf, keletihan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.
Didalam daun tanaman ini terkandung senyawa fitokimia: alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid.

Masyarakat di pulau Jawa telah lama memanfaatkan tanaman ini baik sebagai obat maupun perangkat acara adat.

Sirih merah (Piper ornatum)